Kamis 03 Aug 2023 20:36 WIB

Apa Betul Orang Bisa Alami Time Blindness, Bukan Cuma Sekadar Kebiasaan Jam Karet?

Seorang Tiktoker bernama Sarah Trefren mengaku menderita kebutaan waktu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Jam dinding. Orang yang menderita time blindness bukan berati tidak bisa sama sekali untuk tepat waktu.t
Foto:

Orang tidak harus menjadi neurodivergen--ketika otak Anda bekerja secara berbeda dari apa yang dianggap tipikal--untuk berjuang agar bisa tepat waktu dan menyadari berapa banyak waktu telah berlalu. Menurut dr Spelman, kebutaan waktu terkadang bisa terjadi ketika otak kita mengalami "disfungsi eksekutif".

Inilah saat terjadi sesuatu yang menganggu kemampuan otak untuk mengontrol dan mengatur pikiran, emosi, dan perilaku. Jika Anda merasa buta waktu, bukan berarti Anda harus menyerah untuk bisa mengatur waktu dengan baik.

Dokter Spelman memberikan beberapa kiat bagi orang-orang untuk mengelola gejalanya, termasuk menggunakan penghitung waktu, alarm, dan kalender untuk menciptakan rasa berlalunya waktu yang lebih nyata. Coba juga untuk memecah tugas menjadi segmen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, tetapkan jadwal yang jelas untuk diri sendiri, serta berbicara dengan pelatih, terapis, atau kelompok pendukung ADHD.

Sementara itu, Stephanie Sarkis, seorang psikoterapis dan penulis yang berspesialisasi dalam ADHD, kecemasan, dan pelecehan narsistik mengatakan kepada USA Today bahwa kebutaan waktu juga dapat muncul pada orang yang mengalami depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan stres pascatrauma, dan kondisi kesehatan mental lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement