Selain aktivitas fisik, risiko Alzheimer juga bisa ditekan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan sehat dan mengurangi fast food, tidak merokok, mengurangi makanan atau minuman manis, hingga istirahat yang cukup. Prof Yuda mengingatkan bahwa menjaga kesehatan sejak usia dini merupakan langkah efektif untuk investasi di masa tua.
"Apalagi sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan Alzheimer, hanya ada obat untuk menghambat progresifitasnya. Jadi pencegahan dan memulai kebiasan hidup sehat sejak muda adalah cara yang paling efektif," kata Prof Yuda.
Pendiri ALZI, DY Suharya, mengatakan bahwa pasien Alzheimer termuda di Indonesia sejauh ini berusia 50 tahun. Sementara di Inggris, terdapat pasien Alzheimer di usia 29 tahun.
"Yang pasien Alzheimer termuda Indonesia, dia itu pria, dan anak-anaknya masih kecil. Kebayang dong gimana rasanya. Jadi sekarang istrinya yang harus bekerja," kata Suharya.
Untuk memberikan kesadaran akan bahaya penyakit Alzheimer, ALZI juga terus melakukan berbagai program seperti pelayanan konseling Navigasi Perawatan ALZI (NARAZI), home visit, memberikan edukasi dan training kepada caregiver, serta menguatkan kemitraan dan mendorong berbagai kebijakan di tingkat nasional.