AMEERALIFE.COM, AMBON -- Sosiolog Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, Feky Manuputty, mengemukakan keluarga berperan besar dalam mencegah anak menjadi temperamen. Dengan pengasuhan keluarga, anak dapat tumbuh sebagai pribadi yang memiliki pengendalian diri yang baik dan berjiwa sosial saat berinteraksi di masyarakat.
"Keluarga berperan untuk merawat, memelihara, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasi agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial," kata dia di Ambon, Selasa (8/8/2023).
Feky menyampaikan hal ini menanggapi kasus dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon menyebabkan seorang remaja tewas. Menurut Feky, perilaku penganiayaan yang dilakukan oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon berinisial (AT) tersebut dinilai sebagai bentuk kegagalan transformasi nilai-nilai budi luhur dari orang tua kepada anaknya.
“Ibunya seorang Ketua DPRD Kota Ambon, itu yang membuat seorang anak merasa bahwa di lingkungan tertentu dia memiliki kekuasaan, sehingga saat merasa tersinggung, pelaku langsung mengambil tindakan yang sebenarnya tidak perlu untuk dilakukan," ujar Feky.
Feky menjelaskan relasi kuasa berlangsung dalam tatanan yang memberi kesempatan bagi adanya peran kekuasaan (power). Pada kasus tersebut, itu terjadi lantaran ibu dari pelaku memiliki jabatan tertentu di Kota Ambon.
"Bisa jadi karena orang tuanya sibuk bekerja, jadi tidak dapat mengawasi perilaku anak. Apalagi peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di lingkungan rumah pelaku," ucapnya.
Disamping itu, menurut Feky, dari sudut pandang sosiologi keluarga, seorang anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang temperamen dikarenakan kurangnya fungsi pengawasan dari lingkungan terkecil dalam tatanan sosial, yakni keluarga. Ia menyampaikan setiap keluarga menginginkan kelangsungan suatu generasi yang baru dalam rumah tangga yang dapat memperoleh nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan harapan masyarakat.