Di sisi lain, para ahli sepakat bahwa Covid-19, dalam segala bentuk varian virusnya, kemungkinan besar merupakan bagian permanen dari kehidupan. Dokter Osborn mengatakan satu hal yang harus dipahami orang Amerika adalah SARS-CoV-2 dan variannya tidak akan pernah hilang.
Virus penyebab Covid-19 akan tetap ada. Sebab, tingkat mutasinya tinggi, seperti halnya influenza.
"Inilah mengapa vaksin flu diganti setiap tahun, yakni untuk mengejar jenis yang dominan pada saat itu, sampai kemudian lolos lagi dari sistem kekebalan pada tahun berikutnya," katan dr Osborn.
Sementara itu, andaikan strain virus menjadi lebih ganas, tandanya akan terlihat dari jumlah kematian pasien Covid-19 di rumah sakit. Dokter Osborn menyebut virus RNA (ribonukleat acid) biasanya menjadi kurang ganas dari waktu ke waktu. Virusnya mungkin lebih menular, tetapi tidak terlalu mengancam jiwa.
"Jadi, jangan ubah protokol kesehatan apa pun karena kemunculan Eris atau varian lainnya, kecuali CDC menginstruksikan sebaliknya," kata dr Osborn.