Di luar emisi langsung dari kebakaran hutan dan polusi pertanian, Adar mencatat bahwa analisis yang dia lakukan bersama tim dapat memperhitungkan jenis polusi udara lainnya yang juga dapat ditelusuri kembali ke sumber-sumber tersebut. Molekul beracun lainnya dapat menjadi sumber paparan buruk.
"Peternakan akan mengeluarkan banyak gas amonia, kemudian saat terkena udara dengan sinar matahari dan polutan lain di luar sana, mereka akan bereaksi membuat partikel, dan partikel itulah yang kita lihat kemungkinan besar merupakan racun bagi otak," ujar Adar.
Peneliti lain dalam studi, Boya Zhang, berharap temuan tersebut dapat mendorong intervensi yang lebih terarah untuk mengatasi risiko demensia akibat polusi udara. Pasalnya, ini berbeda dengan faktor risiko umum demensia lainnya, seperti hipertensi, strok, dan diabetes.
"Paparan polusi udara dapat dimodifikasi pada tingkat populasi, menjadikannya target utama upaya pencegahan skala besar," ungkap Zhang.