AMEERALIFE.COM, JAKARTA---Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap orang untuk memelihara kesehatan fisik dan mental. Dengan tidur yang berkualitas, orang-orang bisa bangun dengan perasaan segar dan bugar.
Sebaliknya, tidur yang tidak nyenyak atau terganggu bisa memunculkan sejumlah masalah. Dalam jangka pendek, orang-orang yang tidak tidur nyenyak bisa merasa mengantuk dan menjadi kurang produktif.
Sedangkan dalam jangka panjang, tidur yang terganggu atau tidak berkualitas bisa memicu penurunan imun tubuh, depresi, bahkan gangguan pada fungsi otak. "Tidur yang berkualitas merupakan kunci penting dalam kesehatan dan produktivitas sehari-hari," kata PR and Communication Manager IKEA Indonesia, Ririn Basuki.
Salah satu kunci penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas adalah suasana dan kondisi kamar yang mendukung. Menurut Desainer Interior IKEA, Milando Amirullah, kamar tidur harus dibuat atau ditata dengan mengutamakan kesehatan serta kenyamanan penghuninya.
Dalam hal ini, Milando menilai ada tiga hal paling penting di kamar yang dapat mempengaruhi kualitas tidur penghuninya. Ketiga hal tersebut adalah pemilihan perabot yang sederhana, pemilihan warna yang menenangkan, serta lampu yang redup dan tidak melelahkan mata.
Selain ketiga hal penting ini, Milando juga menyoroti beberapa hal lain di area kamar yang turut mempengaruhi kualitas tidur. Beberapa hal tersebut adalah suhu ruangan, kualitas udara, paparan suara, serta posisi tidur. "Jangan lupa posisi tidur yang ergonomis agar leher dan tulang belakang tertopang dengan baik," kata Milando saat ditemui di IKEA Alam Sutera, Selasa (30/8).
Agar suasana dan kondisi kamar dapat menunjang tidur yang berkualitas, Milando mengungkapkan bahwa ada enam hal yang perlu diperhatikan ketika menata kamar. Berikut ini adalah keenam hal tersebut.
1. Atur Kenyamanan Kasur dan Bantal
Tiap orang memiliki preferensi masing-masing terkait tingkat kepadatan serta material kasur dan bantal. Sebagian orang mungkin lebih menyukai kasur dan bantal yang lebih padat, namun ada pula yang lebih menyukai kasur dan bantal yang empuk.
"Material (kasur) ada foam, spring, hingga latex, pemilihan material itu juga sesuai preferensi, dilihat dari bagaimana kita beradaptasi dengan material-material tersebut," lanjut Milando.
Pemilihan bantal juga sebaiknya disesuaikan dengan preferensi masing-masing agar merasa nyaman saat tidur. Akan tetapi, penting untuk tetap mempertimbangkan faktor ergonomis agar bantal yang digunakan dapat menyokong dan sesuai dengan bentuk kepala. "Pemilihan bantal yang baik adalah investasi untuk kesehatan kita dalam jangka panjang," tukas Milando.
2. Atur Penerangan
Idealnya, kamar tidur harus dalam kondisi segelap mungkin agar tubuh bisa lebih mudah melepas hormon melatonin untuk mempercepat proses tidur. Dalam hal ini, Milando menyarankan penggunaan lampu dengan warna dan cahaya yang hangat seperti warm white di kamar. "Cahaya yang lebih kuning bisa membuat mata kita lebih rileks. Warm white lebih bagus untuk kita istirahat," ujar Milando.
Lampu dengan cahaya warm white biasanya memiliki suhu warna sekitar 2700 Kelvin. Akan lebih baik bila menggunakan lampu yang tingkat kecerahan dan warnanya bisa diatur.
Selain itu, penggunaan gorden pada jendela kamar juga dapat menangkal cahaya alami yang datang dari luar rumah. Penggunaan gorden dapat dikombinasikan dengan filtrase atau tirai, atau dikombinasikan dengan roller blind.
3. Atur Suhu
Suhu kamar tidur yang ideal adalah sekitar 16-17 derajat Celcius. Akan tetapi, Milando mengatakan rentang suhu kamar tidur yang ideal adalah mulai dari 13 derajat Celsius hingga 20 derajat Celsius.
Agar tidur bisa semakin nyengak, pemilihan selimut juga penting untuk diperhatikan. Milando mengungkapkan bahwa selimut bisa memberikan efek kehangatan yang berbeda-beda. Ada selimut yang bisa memberikan rasa sejuk, namun ada pula yang bisa memberikan rasa lebih hangat ketika digunakan. Pemilihan jenis selimut ini dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing pengguna.
4. Atur Suara
Kamar tidur sebaiknya dijauhkan dari berbagai paparan suara yang bising. Suasana kamar tidur harus dibuat setenang mungkin agar tidur tidak terganggu. Penggunaan gorden tebal dan karpet tebal bisa membantu mengisolasi kamar tidur dan meredam getaran.
5. Atur Kualitas Udara
Saat ini, kualitas udara yang buruk sedang menjadi isu yang mengkhawatirkan. Agar kualitas udara di dalam kamar bisa tetap terjaga, penggunaan alat penjernih udara atau air purifier bisa membantu. Bila kondisi kamar terasa kering, penggunaan pelembap udara atau air humidifier bisa memperbaiki tingkat kelembapan di dalam kamar, sehingga kamar terasa lebih nyaman.
6. Atur Warna dan Perabot
Dari segi desain interior, warna yang sebaiknya digunakan untuk kamar tidur adalah warna yang bisa menciptakan nuansa rileks atau menenangkan. Salah satu contohnya adalah warna-warna natural. Selain itu, Milando juga menyarankan penggunaan perabot yang sederhana dan multifungsi agar kamar tidak mudah berantakan. Semakin rapi kamar, semakin besar peluang bagi penghuninya untuk tidur dengan nyenyak.