AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Bagi orang yang sedang berduka atau baru saja mengalami kehilangan, tidak ada salahnya mencoba aktivitas jalan kaki. Menurut profesional perawatan kesehatan dari King's Daughters Medical Center, Lea Acord, aktivitas itu berhasil membantunya dalam kondisi serupa.
Berjalan kaki diakui Acord membantunya merasa lebih baik setelah mengalami kehilangan yang sangat besar. Tepatnya, setelah suaminya meninggal dunia tiga tahun lalu. Bahkan, aktivitas berjalan kaki membuatnya mendapatkan sahabat baru.
Berkat jalan kaki, dia menjadi akrab dengan tetangganya, Margy, yang memang merupakan sosok pertama yang mengajaknya jalan-jalan, meski hanya mengitari blok untuk mengelola emosi. Kini, Acord dan Margy rutin berjalan kaki bersama secara berkala. "Sebelumnya, saya bukanlah orang yang suka berjalan kaki, tetapi sekarang saya tidak bisa melewatkan satu hari pun tanpa berjalan. Kami selalu punya banyak hal untuk dibicarakan," ujar Acord, dikutip dari laman Prevention, Jumat (8/9/2023).
Apa efeknya? Acord mengatakan jalan kaki telah membantunya secara mental dan fisik. Secara fisik, aktivitas itu menyehatkan dan membuatnya bugar. Kebiasaan makannya jadi lebih baik, dan dia tidur lebih nyenyak. Dia pun jadi punya kesempatan menikmati alam.
Sudah banyak studi yang membuktikan bahwa berjalan kaki membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah. Berjalan kaki juga membantu mengurangi risiko alzheimer.
Berjalan kaki bersama kawan atau sendirian, Acord merasakan ada efek baik terhadap kondisi psikisnya. Berjalan kaki membantu Acord memfokuskan kembali pikirannya, juga berhasil dalam menyingkirkan rasa sedih dan kondisi depresi yang sempat dia alami."Ini membantu Anda secara fisik, tetapi lebih membantu status mental Anda. Bagi orang lain yang mengalami kehilangan, saya sarankan untuk berjalan kaki. Pada satu momen (saat berjalan kaki), saya juga mulai berpikir tentang semua berkat yang saya miliki dalam hidup," tuturnya.