Jumat 06 Oct 2023 11:07 WIB

Masuk ke Wahana Horor 'Pocong Gundul', Seperti Apa Rasanya?

Wahana horor 'Pocong Gundul' hadir di Margo City Depok selama Oktober 2023.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Beberapa potret suasana Instalasi Horror Experiential Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul yang berlokasi tepat di samping XXI Margo City Depok.
Foto: Dok CreativeIntel
Beberapa potret suasana Instalasi Horror Experiential Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul yang berlokasi tepat di samping XXI Margo City Depok.

REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Apakah berencana menghabiskan akhir pekan bersama teman dan keluarga? Jika kamu sedang mencari destinasi wisata dan merupakan orang yang menyukai aktivitas yang memacu adrenalin, maka tempat ini bisa jadi pilihan menarik yaitu Instalasi Horror Experiential Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul.

Seperti apa rasanya di dalam wahana tersebut? Tim Republika.co.id berkesempatan masuk. 

Baca Juga

Sebelum melangkahkan kaki ke dalam, pengunjung sebaiknya mempersiapkan diri agar kuat ketika jantung berdebar cepat. Pengunjung akan berjalan menyusuri sudut demi sudut ruangan. Untuk itu, pertama-pertama, pengunjung diharuskan menandatangani lembar persetujuan bahwa mereka tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Tentu lembar persetujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, interior instalasi dibuat sangat "niat" karena memang mirip dengan set lokasi syuting film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul. Wajar saja jika pengunjung akan merasakan kengeriannya. 

Semua barang pengunjung termasuk ponsel, harus dititipkan dengan petugas dan dijamin aman. Setelah itu, pengunjung diarahkan ke gerbang pintu masuk. Ada kelompok yang bisa dipilih, apakah pengunjung ingin masuk berlima, berdelapan, atau bersepuluh.

Di depan gerbang pintu masuk, pengunjung diharuskan memakai penutup mata dulu, baru semua diarahkan masuk ke dalam ruangan pertama yaitu Ruang Kepala Sekolah. Ada 10 orang awak media yang berkesempatan mencoba instalasi ini untuk pertama kali.

Saat berada di dalam Ruang Kepala Sekolah, baru kemudian penutup mata boleh dibuka dan petugas mengatakan bahwa jika ada telepon berdering, maka segeralah diangkat. Lalu petugas itu pergi sembari menutup pintu ruangan, dan di situ serangan psikologis dimulai.

Sebenarnya, ketika pintu gerbang dibuka dan mata dalam keadaan tertutup, wewangian kemenyan sudah menyengat tercium. Di dalam Ruang Kepala Sekolah, 10 orang awak media termasuk tim Republika.co.id, mulai bertanya-tanya apa yang akan datang selanjutnya.

Kami dibiarkan menunggu sembari dipersilakan duduk di kursi khas sekolah tahun 1980-an, dengan televisi tabung yang terlihat seorang news anchor membacakan berita. Layar televisi itu sesekali mati, lalu terkadang renyek yang membuat suasana mencekam. 

Lampu tentunya menggunakan watt sangat rendah. Sekitar lima menit kami dibiarkan berdiam, telepon berdering. Awalnya tidak ada berani yang mengangkat, sampai kemudian salah satu dari kami mengangkatnya.

Terdengar pesan suara yang mengatakan bahwa kami harus menjalankan setiap misi yang telah ditulis dalam selembar kertas lusuh di atas meja kepala sekolah. Kami juga harus mengikuti petunjuk dengan benar seperti "Bersembunyi ketika mendengar suara menakutkan" dan "Dilarang berlari".

Awak media yang mengangkat telepon itu pun mengambil kertas dan lampu senter yang juga sudah disediakan di meja tersebut. Begitu pintu dibuka, lampu redup lorong sekolah tua dalam instalasi itu mulai mati-nyala.

Suasana semakin mencekam. Apa yang terjadi selanjutnya? Jika penasaran akhirnya seperti apa, kamu bisa mencari tahu sendiri di Instalasi Horror Experimental Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul yang ada di Margo City Depok selama Oktober 2023. Tiket masuk wahana dapat dibeli di Goers seharga Rp 75 ribu.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement