Sehingga, anak mudah terpengaruh dan mudah jatuh dalam keterpurukan. Tuntutan ini dapat berasal dari orang tua, sekolah, teman sebaya, dan dapat pula berasal dari dalam diri sendiri.
Lia menambahkan orang tua boleh punya harapan pada anak tetapi sebaiknya tidak berekspektasi tinggi pada anak. "Ekspektasi yang tinggi pada anak seringkali membuat orang tua tanpa sadar menuntut anak," ujar Lia.
Sekalipun alasannya demi kebaikan anak, namun cobalah mengerti juga perasaan anak. Apa yang menurut orang tua baik, belum tentu itu baik bagi anak dan belum tentu anak bahagia.
Anak yang terlalu sering diberi ekspektasi tinggi akan berdampak pada beberapa hal. Anak akan merasa tidak dicintai karena selama ini hanya dipuji jika punya prestasi. Kemudian, anak akan merasa kurang terus, sehingga hidupnya tidak bahagia.
"Anak akan merasa cemas dan stres karena hidupnya selalu tegang karena harus memenuhi targat target tertentu," katanya.