Oleh karena itu, orang yang melakukan kesyirikan berarti menghilangkan keselamatannya di akhirat. Allah berfirman dalam QS Al-Maidah ayat 72, "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."
Tidak berhenti di situ, dalam QS An-Nisa ayat 48 juga disampaikan, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."
Dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim disampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang syirik. Rasulullah lantas menjawab, “Itu adalah menyekutukan Allah padahal hanya Dia yang menciptakan kamu.”
Besarnya kesyirikan juga dapat dijelaskan dengan mengatakan bahwa Tauhid adalah tentang pembebasan dan kebebasan. Artinya, seorang Muslim tidak akan mau sujud dihadapan apapun atau siapapun, selain Pencipta dan Tuhan kita, termasuk berhala atau patung yang terbuat dari emas, batu atau kayu, serta berhala manusia yang berbentuk pemimpin, pendeta atau guru sebagai perantara atau sekutu. dalam keilahian. Dengan demikian, seorang mukmin sejati pada tauhid terbebas dari segala bentuk perbudakan dan tidak menjadi budak selain Allah.
"Oleh karena itu, saya mendorong untuk bertaubat dan menjauhi permainan semacam itu demi menyelamatkan iman. Jika tidak, Anda mempertaruhkan keselamatan Anda. Saya berdoa kepada Allah SWT untuk memberkati kita dengan ketabahan di jalan yang lurus, serta menyegel hidup kita dengan iman dan amal baik," ucap Sheikh Ahmad Kutty.