Gejala potensial aura lain seperti kesulitan bicara dan bergerak. Aura migrain disebabkan oleh fenomena otak kompleks yang disebut depresi penyebaran kortikal (CSD).
3. Sakit kepala
Sakit kepala migrain berlangsung sekitar empat jam hingga tiga hari dan berdenyut, atau berdebar-debar, meskipun beberapa orang menggambarkan rasa sakitnya seperti terbakar, atau ditusuk. Sakit kepala biasanya terjadi pada satu sisi (unilateral) namun dapat terjadi pada kedua sisi kepala (bilateral).
Nyeri sakit kepala migrain dengan intensitas sedang hingga berat, secara signifikan mengurangi kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Rasa sakitnya juga diperburuk oleh gerakan dan disertai setidaknya satu dari gejala mual dan/atau muntah, sensitivitas cahaya dan suara, hingga potensi lain seperti kesulitan tidur, hidung tersumbat, sakit leher dan kaku dan lainnya.
4. Pascadrom
Tahap postdrome menandakan fase pemulihan otak. Ini berlangsung satu hingga dua hari dan terjadi pada sekitar 80 persen orang yang mengalami serangan migrain.
Gejala pada tahap ini sangat bervariasi, dengan lebih dari 250 gejala yang dilaporkan, meskipun gejala yang lebih umum adalah kelelahan, kesulitan berpikir dan mengingat, serta leher kaku. Suasana hati yang tertekan atau bahkan euforia juga bisa terjadi pada fase ini.
Menariknya, gejala postdrome menyerupai gejala prodrome, didominasi oleh kelelahan, perubahan mood, dan gangguan kognitif. Kemiripan ini menunjukkan bahwa sistem otak serupa terlibat dalam kedua tahap tersebut.