Selasa 31 Oct 2023 08:54 WIB

Ulasan Film Budi Pekerti: Refleksi Diri Bersama Keluarga Bu Prani 

Budi Pekerti ingin menyampaikan pesan framing sesuatu yang viral sering terjadi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Poster film Budi Pekerti, yang tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) awal September 2023 mendatang.
Foto:

“Saya memposisikan netizen kalau dalam genre film itu sebagai force majeure, jadi bencana alam. Kalau kayak film-film tornado, tsunami, bencana itu kan datang. Nah ini bencananya itu netizen. Bencana yang tidak terelakkan,” ungkap Wregas dalam press screening Budi Pekerti di XXI Plaza Senayan Jakarta, Senin (30/10/2023) malam.

Wregas ingin memperlihatkan bahwa tidak ada yang bisa membendung bencana tersebut. Yang bisa dilakukan hanya lah bertahan dalam satu rakit dengan support satu sama lain, sampai bencana ini mereda dengan sendirinya.

Kisah Budi Pekerti juga menjadi refleksi diri bagi penonton, agar tidak langsung menghakimi suatu kejadian viral. Perlu menggali lebih dalam lagi ada apa di balik itu semua, apa dampak bagi keluarga jika jari kita semena-mena. Penting untuk berpikir dua kali sebelum mencaci.

Penonton akan diingatkan pula bahwa ketika masa sulit datang, kembali lagi, hanya keluarga yang bisa mendukung ketika semua orang sudah tidak ada yang percaya lagi. Lantas seperti apa masalah demi masalah yang mereka hadapi, serta apakah keluarga Bu Prani mampu tetap bertahan?

Setelah tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023, lalu tayang di SXSW Sydney 2023 Screen Festival, menjadi film pembuka di Jakarta Film Week 2023, dan pemutaran khusus di Yogyakarta dan Bandung, film Budi Pekerti akhirnya akan tayang di bioskop-bioskop tanah air mulai 2 November 2023. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement