Senin 06 Nov 2023 16:08 WIB

Siapa Saja yang Perlu Mewaspadai Kanker Paru-Paru?

Betuk terus-menerus dan nyeri tulang bisa menjadi salah satu gejala kanker paru-paru.

Rep: Rahma Sulistya  / Red: Friska Yolandha
Kanker Paru
Foto:

Mereka yang memiliki kerabat tingkat pertama yang mengidap kanker paru-paru mungkin juga memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker paru-paru, meskipun seringkali hal ini sulit dipisahkan dari efek perokok pasif.

Terakhir, diperkirakan bahwa satu hingga dua persen dari seluruh kematian akibat kanker paru-paru di AS disebabkan oleh polusi udara luar ruangan.

Gejala awal mungkin tidak spesifik, dan mencakup hal-hal seperti batuk terus-menerus, sesak napas, kelelahan, dan rasa tidak nyaman di dada. Beberapa orang mengalami suara serak, lendir berdarah saat batuk, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Ketika kanker menyebar, mungkin ada gejala tambahan seperti nyeri tulang, kulit menguning akibat kerusakan hati, atau berhubungan dengan tumor yang menekan pembuluh darah dan struktur tubuh lainnya.

Skrining kanker dapat menyelamatkan nyawa. Hal ini berlaku pada kanker paru-paru seperti halnya pada jenis kanker lainnya. Kanker lebih mudah diobati jika sudah terlokalisasi, sebelum menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lain.

Tingkat kelangsungan hidup jauh lebih tinggi ketika kanker terdeteksi lebih awal dibandingkan pada stadium akhir. Menurut definisinya, skrining adalah tindakan yang dilakukan pada orang yang belum menunjukkan gejala.

American Cancer Society telah merekomendasikan skrining untuk orang-orang dengan faktor risiko merokok yang signifikan. Mereka baru saja memperluas pedoman skrining untuk mencakup lebih banyak orang, karena penelitian mereka menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak manfaat dibandingkan kerugian, jika diperluas ke populasi yang lebih besar dalam rekomendasi CT scan dosis rendah.

“Tentu saja, orang yang mengalami gejala seperti yang saya jelaskan di atas harus segera menemui dokter. Ini bukan skrining kanker, melainkan pemeriksaan untuk melihat apa yang menyebabkan gejalanya,” ujar Dr Wen.

Jenis pengobatan spesifik bergantung pada kanker, stadium terdeteksi, dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Perawatan termasuk radiasi, kemoterapi, pembedahan, dan imunoterapi. Bagi sebagian orang dengan kanker yang hanya terlokalisasi di satu area paru-parunya, pembedahan bisa menjadi pengobatannya.

Orang lain dengan penyakit yang lebih parah mungkin direkomendasikan terapi yang mengurangi gejalanya dan membantu mereka hidup lebih lama, meskipun terapi tersebut tidak menyembuhkan kankernya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement