Untuk upaya pencegahan terhadap manusia, lanjut Ari, bisa dilakukan dengan vaksinasi virus dengue. Vaksinasi dapat memberikan kekebalan dan antibodi terhadap serangan virus dengue.
"Seseorang yang divaksinasi maka akan membentuk kekebalan, jadi waktu dia terinfeksi virus melalui gigitan nyamuk sudah punya zat antibodi, sehingga tidak akan sakit atau kalau sakit, maka sakitnya akan ringan," kata Ari.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (7/11/2023), mengatakan pemerintah telah menebar jentik nyamuk berbakteri Wolbachia di lima kota endemis dengue di Indonesia sepanjang 2023. Langkah tersebut dilakukan guna menurunkan kasus DBD, yakni di Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Jakarta Barat, dan Bandung (Jawa Barat).
Menkes menjelaskan, program ini merupakan metode baru yang diterapkan di dunia, dengan mengawinkan nyamuk Aedes aegypti dengan nyamuk yang sudah diberikan bakteri Wolbachia. Pendekatan ini dapat menghilangkan kemampuan penularan virus DBD.
Kemenkes mendata, kasus DBD di Indonesia terjadi di 464 kabupaten/kota di 34 provinsi, dengan angka kesakitan (incidence rate) 26,04 persen per 100 ribu penduduk, dan angka kematian (case fatality rate) 0,7 persen per 100 ribu penduduk pada 2023 ini.