Sabtu 11 Nov 2023 14:03 WIB

Ciri Orang Narsis, Apakah Ada di Sekitar Anda?

Hampir tidak mungkin untuk berdebat secara sehat dengan seorang narsistik.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Ciri-ciri orang narsis (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Ciri-ciri orang narsis (ilustrasi).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Ada banyak cara berbeda untuk mengidentifikasi seorang narsistik. Namun salah satu cara terbaik adalah dengan memperhatikan cara mereka berdebat.

Dalam video baru-baru ini, seorang psikoterapis dan pakar kesehatan mental, Annie Zimmerman, mengatakan hampir tidak mungkin untuk berdebat secara sehat dengan seorang narsistik. Hal itu karena mereka cenderung terlibat dalam gaya argumen tertentu yang merusak. Apa saja itu?

Baca Juga

1. Menyangkal melakukan kesalahan apa pun

"Orang narsisis cenderung menyangkal bahwa mereka punya peran dalam masalah ini," kata Zimmerman, yang memiliki akun TikTok @your_pocket_therapist.

"Mereka tidak dapat mengambil kepemilikan atas pihak mereka,” jelasnya seperti dilansir laman Best Life, Sabtu (11/11/2023).

Tidak hanya itu, jika mereka benar-benar meminta maaf, Zimmerman mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut biasanya tidak berarti atau dangkal. Penelitian menunjukkan, orang narsistik cenderung tidak merasa bersalah atas tindakan mereka, yang mungkin membantu menjelaskan mengapa mereka juga cenderung tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka mungkin meremehkan tindakan atau kata-kata mereka yang menyakitkan, atau bahkan langsung menyangkal hal itu pernah terjadi.

Para peneliti juga menemukan, orang dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD) memiliki kesadaran diri yang sangat rendah. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk mengenali ketika mereka telah melakukan kesalahan, apalagi mengakuinya.

2. Menggunakan defleksi untuk mengontrol percakapan

Orang narsistik tidak hanya jarang bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka lakukan, namun bisa juga mengalihkan pembicaraan kembali ke Anda. "Tiba-tiba Anda mendapati diri Anda membicarakan kekurangan Anda padahal Andalah yang mengangkat masalah tersebut kepada mereka," ujar Zimmerman.

Atau, mereka mungkin mengungkit kesalahan masa lalu Anda untuk mengalihkan perhatian Anda dari masalah yang ingin Anda hadapi. Hal ini menghilangkan tekanan dari mereka dan menempatkan Anda pada posisi bertahan.

3. Berperan sebagai korban

Penelitian menunjukkan, orang dengan narsisme cenderung merasakan perasaan menjadi korban yang kuat. Tampaknya mereka terus-menerus menyiratkan bahwa dunia sedang berupaya untuk menangkap mereka.

Menurut Zimmerman, mereka membuat Anda merasa telah melakukan kesalahan dan seharusnya merasa kasihan pada mereka, bukan sebaliknya. Memainkan peran sebagai korban mungkin melibatkan kata-kata seperti selalu atau tidak pernah. Misalnya mengapa kamu selalu menyulitkanku setelah semua yang telah aku lakukan untukmu? atau Apa pun yang kulakukan untukmu, sepertinya itu tidak pernah cukup.

4. Melakukan gaslighting

Gaslighting adalah bentuk manipulasi dan pelecehan emosional yang melibatkan penyangkalan ingatan akan suatu peristiwa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kendali dengan membuat Anda meragukan realitas dan kewarasan Anda. 

Zimmerman mengatakan, ini adalah taktik umum lainnya yang dilakukan oleh orang-orang dengan NPD. "(Orang narsistik) membuat Anda berpikir bahwa Anda adalah masalah dalam mengangkat suatu masalah". Misalnya, mereka mungkin berkata, "Itu tidak pernah terjadi", "Saya tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu", "Kamu hanya membayangkan sesuatu", atau "Kamu melebih-lebihkan".

5. Menyerang Anda

Dalam beberapa kasus, Zimmerman mengatakan orang narsistik bisa menjadi sangat agresif selama konflik, misalnya melontarkan hinaan, kritik, dan meremehkan.

Idenya adalah dengan menyerang karakter Anda. Hal itu dapat mengurangi kepercayaan diri yang Anda perlukan untuk membela diri. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin menggunakan ancaman untuk mengintimidasi Anda agar mengabaikan masalah tersebut atau menghindari konfrontasi dengan mereka.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement