Ahad 12 Nov 2023 10:24 WIB

Anak-Anak Makin Banyak yang Kena Diabetes Tipe 1, Ternyata Ini Penyebabnya

Anak-anak juga bisa kena diabetes.

Red: Reiny Dwinanda
Diabetes pada anak (ilustrasi). Pemerintah menekankan pentingnya skrining kesehatan agar penyakit tertentu dapat ditangani segera, salah satunya diabetes.
Foto: www.freepik.com
Diabetes pada anak (ilustrasi). Pemerintah menekankan pentingnya skrining kesehatan agar penyakit tertentu dapat ditangani segera, salah satunya diabetes.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Diabetes juga dapat mengusik di usia dini. Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia Prof Dr Dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) mengatakan bahwa diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang paling banyak dialami oleh anak-anak di Indonesia.

"Dari data yang terhimpun dari 53 dokter anak endokrinologi di seluruh Indonesia, lebih dari 70 persen anak dengan diabetes adalah penyandang diabetes tipe 1 yang terdeteksi sudah dalam kondisi berat dengan ketoasidosis diabetikum (KAD)," kata Aman dalam media briefing mengenai diabetes di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut, Aman menjelaskan pasien diabetes tipe 1 yang sudah berat harus mendapatkan suntikan insulin. Itu penting untuk membantu kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil terkontrol.

Aman yang kini menjabat sebagai Project Lead Changing Diabetes in Children (CDiC) menjelaskan bahwa diabetes ini tidak bisa dicegah. Namun, bila ditangani dengan baik, maka anak dapat tumbuh serta menjalani hidupnya seperti anak sehat pada umumnya.

"Kasus diabetes tipe 1 ini sekarang tinggi, berdasarkan data yang kami himpun prevalensinya meningkat sekitar 70 kali dalam kurun 10 tahun terakhir," kata Aman.

Salah satu faktor yang berisiko memengaruhi diabetes tipe 1 pada rentang usia anak sejak lahir hingga dewasa muda adalah Endocrine Disruptor Chemical atau bahan kimia pengganggu endoktrin. Menurut Aman, sistem endoktrin bisa terganggu karena kimia, polusi, hingga pemanasan global.

"Sekarang banyak anak pubertasnya lebih cepat, kanker meningkat, anak penisnya lebih kecil. Kami perhatikan sekarang kasusnya jadi tambah banyak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement