Angka bunuh diri di kalangan perempuan lanjut usia telah meningkat selama dua dekade terakhir, tapi masih jauh di bawah angka bunuh diri laki-laki lanjut usia. Ada sekitar enam kematian akibat bunuh diri untuk setiap 100 ribu wanita berusia 55 tahun ke atas pada 2021, menurut laporan baru.
Menurut para ahli, senjata api adalah salah satu faktor kunci yang berkontribusi terhadap perbedaan ini.
Di AS secara keseluruhan, lebih dari separuh kematian terkait senjata api adalah bunuh diri, dan lebih dari separuh kasus bunuh diri melibatkan senjata api. Namun, senjata api adalah metode yang lebih umum dilakukan di kalangan pria lanjut usia, yang menyebabkan setidaknya tiga perempat kasus bunuh diri di kalangan pria berusia 65 tahun ke atas pada tahun 2021, menurut laporan tersebut.
Berdasarkan laporan, dengan tingkat kasus bunuh diri akibat senjata api yang mencapai rekor tertinggi di AS, angka tersebut sangat berbeda tergantung pada kebijakan negara mengenai keamanan penggunaan senjata. Laki-laki lebih mungkin memiliki senjata dibandingkan perempuan, dan orang lanjut usia lebih besar kemungkinannya memiliki senjata dalam rumah tangga dibandingkan perempuan, menurut survei tahun 2017 dari Pew Research Center.
Conwell juga menggambarkan laki-laki cenderung tidak memiliki keterampilan dalam mengembangkan dan memelihara hubungan dekat alias bersosialisasi, dibandingkan perempuan, terutama pada lansia yang notabene sudah pensiun. Para pria juga kerap enggan mengakui atau tidak mau menerima perawatan untuk depresi karena punya gengsi tersendiri.