Selanjutnya, dr Noha menjelaskan permainan tersebut dapat mengakibatkan cedera dan berbahaya karena berbagai sebab. Misalnya, jatuh tertimpa oleh pemain di atasnya, bagian badan menahan beban tubuh lainnya, dan bagian tubuh membentur lantai dengan keras.
“Misal kepala jatuh di bawah tertimpa badan sendiri atau tangan menumpu berat badan atau kepala membentur lantai dengan keras. Dan bila yang tertimpa adalah bagian leher atau kepala maka dapat terjadi tertarik ataupun patah atau bergeser,” ujar dr. Noha.
Saat ditanya jika cedera, apakah ada perawatan yang bisa menyembuhkan? Dr Noha mengungkapkan cedera perlu ditangani sejak dini.
Untuk cedera ringan di ekstremitas seperti keseleo, sprain/strain bisa dilakukan penanganan dengan PRICE (Proteksi rest, ice, compression, dan elevation). Yaitu melindungi bagian yang cedera, istirahatkan, kompres dingin, dan elevasi agar bengkak berkurang. Apabila sangat nyeri dan sulit digerakkan, dr.Noha menuturkan, harus segera dibawa ke dokter.
Sementara itu, bila cedera berat seperti patah dan cedera leher harus sangat berhati-hati untuk memindahkan pasien. Perlu juga diawasi jalur napas, kata dr. Noha, apakah masih dapat bernapas hingga nadinya.
“Bila asal mengangkat pasien, tulang yang sudah cedera malah bisa bergeser dan membahayakan pasien. Untuk ini masyarakat perlu menguasai bantuan hidup dasar,” kata dia.