Cedera pada tulang belakang bukanlah satu-satunya yang menjadi penghalang bagi Osbourne. Per 2020, Osbourne juga mengungkapkan bahwa dia telah terdiagnosis dengan penyakit Parkinson. Sepanjang kariernya, Osbourne juga sempat beberapa kali bergelut dengan kecanduan dan overdosis.
"Saya seharusnya meninggal lebih dulu sebelum (teman-teman saya). Mengapa saya jadi yang terakhir bertahan? Saya tidak memahami itu," tambah Osbourne.
Kepada Rolling Stones UK, Osbourne mengungkapkan bahwa dia tidak pernah takut akan kematian. Dia lebih takut untuk hidup dalam waktu lama namun dengan penuh kesakitan dan derita.
"Saya tidak ingin memiliki kehidupan yang panjang, penuh kesakitan, dan menderita," lanjut Osbourne.
Hal lain yang menjadi penyesalan terbesar Osbourne adalah dia tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan salam perpisahan kepada para penggemar. Seperti diketahui, Osbourne menyatakan pensiun dari kegiatan touring konser pada awal tahun ini karena harus menjalani serangkaian prosedur pembedahan.
Hal inilah yang memunculkan keinginan dalam diri Osbourne untuk melakukan pertunjukan terakhir di atas panggung, meski itu hanya panggung kecil. Dalam pertunjukan terakhirnya itu, Osbourne ingin menyampaikan rasa terima kasih dan salam perpisahan secara langsung kepada para penggemar yang telah mendukungnya selama ini.
"Dan bila saya mati di akhir pertunjukan itu, saya akan mati dalam keadaan bahagia," terang Osbourne.