Sejarah Le Cordon Bleu
Nama Le Cordon Bleu pertama kali digunakan dalam kaitannya dengan keunggulan kuliner sejak abad ke-16 ketika Raja Henry III mendirikan salah satu ordo terpenting di Prancis, "L'Ordre du Saint-Esprit". Lambang tatanan ini adalah salib Roh Kudus yang digantung pada pita biru atau un cordon bleu.
Karena sifat megah dari Ordo ini dan pesta-pesta dekaden yang menyertai upacara mereka, nama Le Cordon Bleu menjadi terkenal dan dirayakan. Le Cordon Bleu, sebagai sekolah seni kuliner, didirikan di Paris pada tahun 1895 oleh jurnalis dan penerbit majalah La Cuisinière Cordon Bleu, Marthe Distel.
Pada 15 Oktober 1895, demonstrasi memasak pertama yang diadakan di atas kompor listrik diadakan di Le Cordon Bleu dalam upaya untuk mempromosikan majalah dan meluncurkan sekolah memasak Paris. Sejak saat itu, reputasi internasional Le Cordon Bleu menyebar dengan cepat.
Koki hebat datang ke sekolah untuk mengajar siswa agar memberikan kontribusi lebih jauh terhadap reputasi sekolah yang terkenal di dunia. Alhasil, siswa dari berbagai negara pun mendaftar di kelas tersebut serta tokoh-tokoh terkemuka termasuk Julia Child pada 1950.
Saat ini, Le Cordon Bleu hadir di sekitar 20 negara dengan 35 sekolah internasional yang menampung 20.000 siswa setiap tahunnya. Siswa diajar oleh Master Chef Le Cordon Bleu yang sebagian besar berasal dari restoran berbintang Michelin atau pemenang kompetisi dan gelar bergengsi seperti Meilleur Ouvrier de France. Mereka meneruskan pengetahuan mereka tentang masakan Perancis klasik dan teknik kuliner internasional modern kepada siswa mereka.