AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Aktris Israel Gal Gadot menghadapi kritik menyusul laporan keterlibatannya dalam mengorganisasi pemutaran film di Amerika Serikat (AS) yang menggambarkan serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas karena dia tidak mengakui keberadaan Palestina. Menurut IslamChannel.TV, acara pemutaran film di LA menghadapi rendahnya pengunjung.
Banyak kursi kosong dan tidak ada selebritas yang datang, termasuk Gadot sendiri. Gadot yang juga merupakan mantan instruktur kebugaran di IDF terus menyatakan dukungannya terhadap Israel. Khususnya, saat meningkatkan agresi yang melibatkan Israel dan Palestina.
Dikutip dari Hollywood Reporter, Selasa (28/11/2023), film Bearing Witness yang terdiri atas 43 menit diputar di Museum Toleransi di LA dan terjadi di bawah penjagaan ketat. Pada Rabu (8/11/2023) lalu, sejumlah besar petugas ditempatkan di dalam teater museum, di jalanan sekitar, dan di dalam helikopter.
Acara dipenuhi kegaduhan karena mengetahui bintang Wonder Woman merupakan sosok di balik acara tersebut. Meskipun tidak hadir, suaminya, produser film Israel Jaron Varsano, hadir di sana.
Gal Gadot-Varsano merupakan aktris yang lahir di Petah Tikva, Israel, dari orang tua Yahudi Michael Gadot, seorang insinyur dan sabra generasi keenam, dan Irit Weiss, seorang guru pendidikan jasmani. Secara tak terduga, pada usia 18 tahun, Gal Gadot mendapati dirinya menjadi sorotan setelah memenangkan kontes kecantikan Miss Israel 2004.
Kemenangan ini membuka jalan bagi keikutsertaannya dalam kontes Miss Universe, meskipun dia tidak bercita-cita untuk menang, mengingat hal itu merupakan tanggung jawab yang sangat besar bagi seseorang seusianya.
Kesuksesan kontes yang tak terduga ini menandai momen penting dalam kehidupan Gal Gadot, mengawali karier modelingnya dan membawanya menuju ketenaran internasional. Dia menghiasi kampanye untuk merek-merek seperti Gucci, Vine Vera, Jaguar Cars, dan Castro, menjadikannya wajah yang dikenal di seluruh dunia.
Menyusul kesuksesannya dalam dunia modeling, Gadot beralih ke dunia akting dan mendapatkan peran dalam waralaba Fast & Furious. Pada usia 20 tahun, Gal Gadot mendaftar di IDF sebagai bagian dari dinas wajib militernya, di mana dia menjabat sebagai instruktur kebugaran tempur selama dua tahun.
Dalam berbagai perbincangan tentang masa pengabdiannya, Gadot menekankan bahwa perannya terutama berorientasi pada kebugaran. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di gym, fokus pada pelatihan tentara dan menjaga kesehatan fisik mereka.
Gal Gadot terkenal menyuarakan dukungannya terhadap Israel selama konflik Israel-Palestina. Dia menggunakan platformnya untuk menyuarakan dukungan kepada Israel. Awal Oktober ini ibu tiga anak itu mendesak para pengikutnya untuk menyumbangkan dana bagi mereka yang terkena dampak serangan Hamas terhadap Israel.