Selain itu, Oki mengunjungi berbagai dialog antaragama, yang digagas dengan tujuan hidup bersama secara rukun dan harmonis. Dengan kondisi masyarakat Inggris yang beragam, dialog antaragama seperti itu cukup sering dilakukan sebagai ajang belajar, saling menghormati, dan saling menghargai.
Perempuan 34 tahun kelahiran Batam itu juga berdakwah di berbagai lokasi, mengunjungi London, Manchester, Birmingham, Oxford, dan Cambridge. Menurut Oki, semuanya menambah pengalaman dalam berdakwah lebih bijak dan lebih baik, sehingga ketika pulang ke Indonesia, dia lebih memahami bagaimana cara dakwah yang merangkul, cara dakwah yang mempersatukan.
"Semoga bisa menjadi dai yang lebih baik ke depannya, menyampaikan lebih baik lagi," kata Oki.
Oki berharap program "English for Ulama" lebih meluas. Tidak hanya digagas Pemprov Jabar, tapi juga seluruh provinsi di Indonesia mengirimkan dai terbaik ke luar negeri untuk menjelaskan dakwah di komunitas internasional.
"Supaya mereka mengenal wajah Indonesia tidak hanya dari dunia Arab. Wajah Islam juga ada di Indonesia, wajah Islam yang santun," ujarnya.