Ide lainnya bisa membuat sesi kerajinan tangan DIY, piknik di halaman belakang, atau bahkan melibatkan anak dalam tugas rumah sederhana seperti membuat kue atau berkebun. Hal ini tidak hanya membuat mereka tetap terlibat tetapi juga memberikan momen ikatan yang berkualitas.
3. Menjaga Anak-Anak Tetap Terlibat
Membangun kemandirian pada anak-anak adalah hal yang sangat penting. Doronglah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan mereka untuk memimpin. Membaca, misalnya, bukan hanya cara untuk menghabiskan waktu; ini adalah jalan untuk menjelajahi dunia baru. Siapkan 'sudut baca' kecil di sudut rumah, tambahkan beberapa bantal, lampu aksesori, dan buat ruangan itu senyaman mungkin. Orang tua juga bisa memanfaatkan aplikasi pendidikan.
4. Bernegosiasi drngan pekerjaan
Mulailah dengan berterus terang kepada atasan atau kolega. Pertimbangkan untuk menegosiasikan waktu kerja yang lebih fleksibel. Mungkin memulai hari lebih awal ketika anak-anak masih tidur atau menjadwalkan istirahat siang yang lebih lama untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama mereka. Kemudian melanjutkan pekerjaan di malam hari.
5. Kekuatan Pra-perencanaan
Tawarkan jadwal menarik. Misalnya, haru Senin untuk seni dan kerajinan, Selasa untuk menonton film sore, dan Rabu untuk jalan-jalan mengunjungi alam atau mengunjungi taman setempat. Ketika anak-anak memiliki sesuatu yang dinanti-nantikan, hal ini dapat mengurangi kegelisahan liburan secara signifikan dan memberikan ritme yang harmonis pada hari-hari Anda.
6. Menerima ketidaksesuaian rencana
Mengambil langkah mundur untuk bernapas dan mengkalibrasi ulang sangatlah penting. Beri diri waktu untuk beristirahat. Baik itu meditasi lima menit, berjalan-jalan sebentar di sekitar lingkungan rumah, atau sekadar menyeruput teh selagi masih hangat, sehingga momen kecil ini dapat membuat Anda segar kembali.
7. Kemampuan adaptasi
Bagi orang tua yang bekerja, periode ini bisa terasa seperti perjalanan yang sulit, tertatih-tatih antara kewajiban profesional dan panggilan pengasuhan yang selalu ada. Intinya, liburan sekolah, dengan perpaduan antara kekacauan dan momen berharga, mengingatkan akan sifat ganda kehidupan.
Hal-hal tersebut menggarisbawahi tantangan perpaduan antara kemampuan beradaptasi, pemahaman, dan upaya kolaboratif. Ini tidak hanya menjamin kelangsungan hidup tetapi juga membuka jalan bagi kenangan yang berharga.