Nia menyebut generasi Z boleh dibilang merupakan penguasa di zaman serbadigital seperti sekarang. Artinya, dunia virtual juga tidak boleh luput dari perhatian pemangku kebijakan.
Hal ini terutama berkaitan dengan konten-konten yang beredar di media sosial atau ranah virtual. Itu karena generasi Z amat familiar dengan ranah atau relasi sosial virtual.
"Atau bisa juga diadakan kebijakan pembatasan akses ranah virtual yang disesuaikan dengan usia," kata Nia.
Menurut Nia, beberapa negara juga sudah menerapkan kebijakan demikian. Salah satunya karena hal tersebut meningkatkan kasus aborsi di kalangan remaja, yang ujungnya menjadi "beban" pemerintah.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement