Pada 4 Desember, Sharma dan tim dokternya di Mount Sinai melakukan prosedur pada pasien bernama Adit Dhawan yang berusia 44 tahun. Dhawan yang merupakan seorang ayah yang tinggal di Long Island, New York, menceritakan pengalamannya.
Sejak didiagnosis menderita tekanan darah tinggi pada usia 19 tahun, Dhawan telah mengonsumsi beberapa obat berbeda selama beberapa dekade. Hanya saja, tidak ada satupun yang membantu kondisinya. Dhawan juga mengikuti pola makan yang relatif sehat dan berolahraga secara teratur.
Meskipun telah melakukan upaya tersebut, tekanan darahnya rata-rata mencapai 150/90-100 mm Hg sejak Dhawan berusia 20-an. Pembacaan tekanan darah normal berikisar antara 110-120/70-80 mm Hg. Beberapa bulan lalu, saat Dhawan melakukan pengukuran di rumahnya, hasilnya bahkan lebih tinggi dari biasanya.
"Itu sangat tinggi, 170/100. Saat itulah saya panik," kata dia.
Ketika meminta bantuan Sharma, Dhawan mendapat informasi tentang prosedur baru tersebut, dan dia sangat ingin mencobanya. Menurut Dhawan, prosedur itu tidak buruk. Dia hanya meminum Tylenol untuk mengatasi rasa sakit ringan yang berlangsung selama sekitar tiga hari.
Kini, tiga pekan kemudian, Dhawan sudah merasakan manfaat dari prosedur ini. Dhawan sudah jauh lebih sedikit mengonsumsi obat tekanan darah dan kembali berlari dan berolahraga.
"Saya senang sekali, apalagi tekanan darah tinggi merupakan silent killer. Saya sangat senang. Semuanya baik-baik saja. Semua alat vital saya baik-baik saja," ujar Dhawan.