Kamis 15 May 2025 20:17 WIB

Anak Sering Ngemil Gak Sehat? Ini Bahaya yang Mengintai

Orang tua dinilai perlu memperhatikan konsumsi gula pada anak.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Camilan (ilustrasi). Konsumsi camilan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta rendah nutrisi penting, dapat memicu masalah kesehatan pada anak.
Foto: Pixabay
Camilan (ilustrasi). Konsumsi camilan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta rendah nutrisi penting, dapat memicu masalah kesehatan pada anak.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kebiasaan mengudap atau mengonsumsi makanan ringan secara berlebihan kerap terjadi di kalangan anak-anak, terutama dengan semakin mudahnya akses terhadap berbagai jenis camilan yang menarik dan lezat. Namun, di balik kenikmatan sesaat yang ditawarkan, kebiasaan ini menyimpan berbagai risiko serius bagi kesehatan jangka panjang anak.

Konsumsi camilan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, serta rendah nutrisi penting, dapat mengganggu keseimbangan gizi anak dan memicu berbagai masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Ahli gizi Esti Nurwanti mengatakan kebiasaan mengudap atau makan makanan ringan berlebihan berisiko bagi kesehatan anak.

Baca Juga

Menurut dia, kebiasaan mengudap berlebihan bisa menyebabkan obesitas, yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami diabetes dan masalah kesehatan yang lain. Oleh karena itu, dia mengingatkan para orang tua untuk memperhatikan asupan gizi anak dan mengajarkan penerapan pola makan yang sehat kepada anak sejak dini.

Karena anak-anak belum bisa mengontrol makan, ia mengatakan, orang tua sebaiknya melatih anak untuk menerapkan pola makan yang sehat. "Kalau bisa itu anak dibuat kenyang dulu dengan makanan utama, sehingga ngemil itu tidak terlalu rumit. Lebih baik memang diajarkan sedini mungkin, tentang makan yang baik itu seperti apa," kata dia dalam acara peluncuran hasil survei State of Snacking yang dilaksanakan di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Dia juga menyampaikan perlunya orang tua memperhatikan konsumsi gula anak serta mencegah anak terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi guna menghindari masalah kesehatan pada anak. Pembatasan konsumsi makanan dengan kadar garam dan lemak tinggi juga penting untuk mencegah gangguan kesehatan, termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

Kementerian Kesehatan menyarankan konsumsi gula dibatasi 50 gram atau empat sendok makan, konsumsi garam dibatasi 5 gram atau satu sendok teh, dan konsumsi lemak dibatasi 67 gram atau setara 5 sendok makan minyak goreng per orang per hari. Untuk menghindarkan anak dari kebiasaan makan yang tidak sehat, psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi menyarankan orang tua untuk mengajari anak membangun hubungan yang sehat dengan makanan.

"Nah, kalau itu dibiasakan dari kecil, dimana kan anak-anak itu masa-masanya membutuhkan pola makan sampai dia dewasa. Jadi, kalau dari kecil dia udah biasa ngemilnya lebih banyak, maka itu akan membawa sampai dewasa," kata Saskhya.

Menurut hasil survei State of Snacking yang diadakan Mondelez Indonesia, 100 persen orang Indonesia mengonsumsi camilan minimal satu kali per hari, 82 persen mengonsumsi setidaknya dua camilan per hari, dan 51 persen mengkonsumsi setidaknya tiga camilan per hari. Kepala Urusan Perusahaan dan Pemerintah Mondelez Indonesia Marfusita Hamburgiwati berharap hasil survei itu bermanfaat bagi upaya untuk membangun kebiasaan makan sehat dalam masyarakat.

"Kami juga berharap adanya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi camilan," ujarnya.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement