Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hal ini berkorelasi langsung dengan jumlah warga AS yang tidak cukup tidur. Ahli paru dan juru bicara AASM Dr. Seema Khosla mengatakan pihaknya tahu bahwa kurang tidur dapat memperburuk suasana hati, dan mereka yang kurang tidur lebih cenderung bertengkar dengan pasangannya.
"Tidur malam yang nyenyak penting untuk kesehatan dan kebahagiaan, jadi tidak mengherankan jika beberapa pasangan memilih tidur terpisah demi kesejahteraan mereka secara keseluruhan," ujar Dr. Khosla.
Sementara itu, penelitian di Michigan, yang bereksperimen dengan tikus-tikus, mengamati bahwa makhluk kecil sering kali mengorbankan lokasi tidur pilihan mereka agar lebih dekat satu sama lain, Upaya ini dilakukan untuk memuaskan keinginan mereka akan koneksi fisik dan rasa aman. Para peneliti menyebut hal tersebut sebagai "somatolonging".
"Kurangnya kontak semacam ini terbukti selama pandemi Covid-19, di mana orang-orang mengalami somatolonging," kata penulis penelitian.