Warganet lain juga tidak terima dengan klaim sang pemilik fansite yang menyatakan bahwa ada banyak kesalahpahaman. Warganet mengungkapkan bahwa sejumlah fansite asal Korea Selatan dengan jelas melontarkan perkataan tidak sopan dan menyerang petugas keamanan serta pihak penyelenggara secara fisik.
"Kami merekamnya dengan kamera. Bagaimana bisa itu disebut kesalahpahaman? Itu perilaku yang barbar dan menjijikan. kalian seharusnya diamankan oleh kepolisian dan ditindak sesuai dengan hukum kriminal di Indonesia," lanjut warganet lain.
Sejumlah warganet juga mendesak agar sang pemilik fansite meminta maaf secara langsung kepada para petugas yang dirugikan. Beberapa warganet bahkan menyampaikan aspirasi mereka kepada Direktur Jenderal Imigrasi untuk melakukan investigasi terhadap para pengelola fansite yang memicu keributan dalam acara GDA.
Tak hanya menuai hujatan dari warganet Indonesia, para fansite yang membuat keributan di GDA juga mendapatkan kecaman dari warganet Korea Selatan. Para warganet Korea Selatan menyatakan bahwa perilaku kasar para pengelola fansite telah mempermalukan negara mereka.
Ada pula warganet Korea Selatan yang menyatakan bahwa dia pernah bertemu secara langsung dengan sebagian pengelola fansite yang memicu keributan di GDA. Menurut sang warganet, para pengelola fansite tersebut juga kerap menunjukkan arogansi yang sama saat menonton konser di Korea Selatan.
"Mereka sangat mengganggu orang lain yang berusaha menikmati pertunjukan," ujar seorang warganet Korea Selatan, seperti dilansir Koreaboo pada Senin (8/1/23).