Bryan juga mengaku nyaman dengan Sinemaku Pictures, karena dari proses reading saja sudah terasa berbeda dari semua produksi film yang pernah dijalaninya. “Biasanya reading bareng, tapi ini benar-benar diskusi. Aku suka jadi seperti teman diskusi, bukan bos. Kita seperti sama, ingin film ini bagus,” kata dia lagi.
Ada pula film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis yang akan diperankan oleh Pradikta Wicaksono dan Prilly Latuconsina, serta disutradarai oleh Reka Wijaya. Belum banyak diberi bocoran mengenai film ini, namun yang pasti, Prilly dan Dikta akan menjadi karakter yang jauh dari diri mereka dan tidak biasa.
Tim produksi sampai memanggil dokter, khusus untuk membentuk karakter yang dimainkan Prilly. Bisa dipastikan juga bahwa dalam film ini, Prilly tidak akan banyak beradegan menangis. Begitu pula Dikta yang akan menjadi sosok sangat berbeda dari Dikta yang dikenal banyak orang.
“Saya sempat tidak mau lagi main film karena satu dan lain hal. Tapi begitu ditawarkan, saya langsung mau karena sama Umay, Prilly, dan Mas Reka. Jarang banget saya kerja di lingkungan yang punya visi misi sama. Saya membawakan karakter baru, tantangan baru, dan semangat baru,” ucap Dikta.
Untuk film ketiga adalah Perayaan Mati Rasa yang akan diperankan oleh Umay Shahab dan Iqbaal Ramadhan, serta disutradarai pula oleh Umay Shahab. Sinemaku Day dihadiri oleh 2.000 pengunjung yang antusias dengan pengumuman film-film karya gen Z ini.