Selasa 16 Jan 2024 00:08 WIB

Turis Asing Keluhkan Bali Belly, Apa Itu?

Wisatawan bisa mencegah keluhan serupa saat pelesiran ke daerah baru.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit perut (ilustrasi). Pada pekan pertama liburan di luar negeri, tubuh umumnya masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan dan makanan yang baru.
Foto:

Mencegah Bali belly

Seseorang bisa dikatakan terkena diare pelancong bila buang air besar sebanyak minimal tiga kali dalam waktu 24 jam dengan konsistensi feses yang cair. Gejala yang muncul umumnya relatif ringan, namun pada sebagian orang, gejala diare pelancong bisa terasa berat.

"Gejalanya rata-rata berlangsung selama tiga sampai lima hari, dan biasanya membaik tanpa Anda memerlukan terapi khusus," tutur dr Hana Patel dari National Health Service, seperti dilansir Mail Online pada Senin (15/1/24).

Gejala umum dari diare pelancong adalah diare dengan feses yang cair, muntah, kembung, kram perut, serta demam. Sebagian penderita diare pelancong juga bisa merasa pening dan lelah karena sering muntah dan dehidrasi. Tak jarang pula nafsu makan penderita diare pelancong akan menurun.

Diare pelancong tak hanya bisa terjadi di Bali, tetapi di berbagai destinasi wisata. Oleh karena itu, semua wisatawan perlu mewaspadai diare pelancong.

Menurut dr Patel, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh wisatawan untuk mencegah diare pelancong. Berikut ini adalah beberapa upaya pencegahan di antaranya:

1. Pastikan semua daging dan makanan laut yang dikonsumsi sudah matang sempurna, bukan mentah atau setengah matang.

2. Hindari sushi dan produk olahan susu yang tak dipasteurisasi.

3. Jangan minum air keran dan pilih air minum kemasan.

4. Rajin cuci tangan, terutama setelah keluar dari toilet serta sebelum dan setelah makan. Bawa hand sanitizer sebagai alternatif bila tidak ada akses terhadap air dan sabun.

5. Pilih hidangan yang panas karena suhu panas akan membantu membunuh bakteri.

6. Hati-hati dalam memilih jajanan kaki lima. Pilih penjual yang tampak bersih dan ramai oleh pelanggan.

7. Konsumsi probiotik sebelum dan selama berwisata untuk menunjang kesehatan usus dan menekan risiko masalah pencernaan.

Bila terkena diare pelancong, dokter pribadi dr Suhail Hussain menyatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh wisatawan. Hal yang paling penting adalah menjaga kecukupan hidrasi dan pergi ke dokter bila gejala menetap atau memburuk.

Menjaga hidrasi merupakan hal yang penting karena diare bisa membuat orang-orang kekurangan cairan. Mengonsumsi oralit atau larutan rehidrasi oral juga sangat dianjurkan selama mengalami diare.

"Obat bebas bisa membantu menurunkan frekuensi dan dorongan untuk ke kamar mandi, seperti loperamide. Antibiotik hanya boleh diberikan pada kasus yang berat dengan resep dari dokter," jelas ahli gizi Reema Patel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement