AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Seorang psikiater di Arab Saudi meluncurkan platform taaruf bernama Awaser. Dr Mohammed Alolayan membuat aplikasi ini sebagai respons atas kesulitan masyarakat terutama anak muda dalam mencari pasangan melalui cara tradisional.
Menurutnya, sistem perjodohan lama kerap menimbulkan tekanan emosional dan tidak selalu memberi ruang untuk memilih, sehingga aplikasi Awaser hadir sebagai solusi alternatif. "Sebagai psikiater, saya banyak mendengar curahan hati orang-orang yang merasa terjebak dalam kebingungan soal jodoh. Mereka ingin menikah, tapi sistemnya sering tidak fleksibel. Di sinilah Awaser mengambil peran," ujar Alolayan seperti dilansir laman Arab News, Selasa (17/6/2025).
Berbeda dari aplikasi kencan biasa, platform Awaser bukan hanya ditujukan bagi individu yang mencari pasangan, tapi juga untuk keluarga yang ingin mencarikan jodoh bagi anaknya. Bahkan, orang tua dapat membuat dan mengelola akun atas nama anak.
Fitur pencarian di Awaser juga memungkinkan pengguna memilih berdasarkan kriteria seperti asal wilayah, latar belakang keluarga, pendidikan, mazhab, hingga afiliasi suku atau kabilah. "Ini bukan perjodohan seperti biasanya. Kami meningkatkan cara tradisional agar lebih efektif dan mudah diakses, tanpa meninggalkan adat," kata Alolayan.
Demi menjaga privasi dan keamanan, platform Awaser juga menerapkan sistem berlangganan dan verifikasi nomor ponsel lokal. Semua percakapan antar pengguna dienkripsi dan akan otomatis terhapus setelah 30 hari jika tidak aktif.
"Kami menaruh perhatian besar pada kepercayaan. Tidak ada yang bisa mengakses data pribadi pengguna, dan komunikasi hanya terjadi jika kedua pihak saling menyetujui," kata Alolayan.
Menurut dia, melalui pendekatan ini, Awaser berhasil menarik kalangan serius yang berniat membangun rumah tangga. Sekitar 30-40 persen penggunanya merupakan pemegang gelar S2 dan S3, dan mereka berasal dari berbagai wilayah, tidak hanya kota besar.
Salah satu kisah yang paling mengesankan bagi Alolayan datang dari pasangan yang menikah setelah bertemu lewat Awaser. Setahun kemudian, mereka menyambut kelahiran anak pertama mereka. "Momen seperti ini membuat semua perjuangan kami terasa sangat berarti," kata Alolayan.
Seorang pengguna bernama Umm Abdullah mengatakan bahwa aplikasi ini memudahkan orang tua untuk terlibat aktif tanpa harus menunggu lamaran datang. "Biasanya kami hanya menunggu pihak laki-laki datang. Lewat Awaser, kami bisa mencari dengan cara yang lebih efisien tapi tetap sesuai adat," ujarnya.
Awaser juga memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih terlibat dalam memilih calon pasangan. Mereka dapat berkenalan terlebih dahulu dengan cara yang aman dan sesuai norma, sebelum masuk ke proses lamaran formal.
"Anak muda sekarang ingin mengenal calon pasangannya sebelum masuk ke tahap pernikahan. Awaser memberikan jalan tengah yang sesuai dengan perubahan zaman," kata Alolayan.
Pengacara keluarga asal Saudi, Hassan Al-Ghawi, menyebut aplikasi seperti Awaser sebagai jembatan antara tradisi dan kemajuan teknologi. Menurutnya, melibatkan anak dan orang tua secara bersamaan dalam pencarian pasangan dapat menghasilkan keputusan yang lebih matang dan pernikahan yang lebih kuat.
"Selama kerahasiaan dijaga dan aturan hukum dipatuhi, platform ini bisa menjadi pelengkap proses perjodohan tradisional,” kata Hassan.