Hindari pula mengkritik pasangan ataupun menyela saat dia berbicara. Sangat penting untuk mengomunikasikan tuntutan dan sentimen dengan cara yang jelas dan ringkas, namun menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak mungkin merupakan sebuah kompromi.
2. Menumbuhkan ketegasan
Bersikap asertif dalam suatu hubungan berarti mengungkapkan kebutuhan tanpa kehilangan siapa diri Anda sebenarnya. Banyak orang menyamakan ketegasan dengan agresi, namun, Power mengatakan bahwa bersikap asertif adalah tentang kejujuran dan rasa hormat, dan bukan untuk berkelahi. “Saat Anda bersikap asertif, Anda tidak mendominasi percakapan atau menggunakan agresi untuk menyampaikan maksud Anda," jelas Power.
Sementara itu, menurut Kumaar, ketegasan menyelaraskan hubungan di mana keduanya memiliki suara yang setara, meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri. Selain itu, mempermudah pengelolaan konflik, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi terbuka.
"Mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak ingin Anda lakukan tidak masalah, meskipun itu berarti mengecewakan pasangan Anda. Tapi dengarkan pandangan pasangan Anda dengan baik tanpa bias,” ujarnya.
3. Seni memberi cinta
Power menyatakan bahwa dia sering terkejut dengan banyaknya orang yang selama bertahun-tahun harus berjuang dalam memberi dan menerima cinta. Namun, ia merasa cinta bukan sekadar hal-hal besar, melainkan suatu kebiasaan kecil sehari-hari. “Kasih sayang, apresiasi, dan dukungan yang konsisten adalah hal-hal yang membuat perbedaan di sini. Hal-hal kecil menciptakan lingkungan yang positif dan terus menambah rekening bank emosional Anda," kata dia.
Mengetahui bahasa cinta pasangan, menyusun kenangan bersama, menghormati pencapaian satu sama lain, dan mengekspresikan kasih sayang melalui isyarat fisik atau verbal juga sangat pentinf. Cinta adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. "Hargai momen-momen kecil, tawa yang Anda bagikan, dan pemahaman diam-diam,” kata Kumaar menambahkan.