Menurut Nia, masyarakat saat ini mengalami ketimpangan budaya, di mana teknologi berkembang maju, tetapi nilai-nilai masyarakat belum mampu mengikuti perkembangan tersebut ke arah kemajuan peradaban. Dia mencatat tingginya kecenderungan orang tua mentransfer pendidikan anak-anak melalui teknologi, terutama ponsel cerdas.
Nia menyebutkan bahwa kurangnya kontrol terhadap akses anak-anak terhadap konten di internet menjadi masalah serius. Meskipun ada filter pemerintah atau pengelola negara, Nia menganggapnya masih minim. Dia menyoroti perbedaan nilai-nilai yang berkembang, dengan filter yang tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
Menurut Nia, perlunya proteksi pemerintah terhadap masyarakat terhadap konten yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa dan pembatasan akses anak-anak ke internet menjadi langkah krusial. Dia mencatat kebijakan negara Cina yang berhasil membatasi akses anak-anak ke internet sebagai contoh positif.
Selain itu, peran ulama juga perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi penyebaran nilai-nilai negatif, seperti pornografi dan LGBT. Nia berharap ada upaya serius dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini dan menjaga nilai-nilai kemajuan bangsa.