Senin 22 Jan 2024 17:05 WIB

Ragam Eksploitasi Anak Selama Pemilu, Ada Caleg Bayar Anak Buat Kampanye, Dijadikan Jubir

KPAI serukan orang tua tak bawa anak ke dalam keramaian publik selama masa kampanye.

Red: Reiny Dwinanda
Anak-anak berjalan di dekat alat peraga kampanye bendera yang terpasang pada jembatan penyeberangan orang di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Rabu (10/1/2024). Jangan bawa anak ikut kampanye.
Foto:

Aduan paling banyak lainnya ke KPAI, yakni anak-anak yang dijadikan objek politik uang. Anak-anak dibayar oleh para calon legislatif untuk melakukan kampanye.

Selain itu, KPAI juga menerima informasi tentang tayangan viral anak-anak yang menyampaikan pendapat mengenai calon-calon tertentu. Sylvana menyebut KPAI beranggapan bahwa partisipasi anak harus dihormati dan dilindungi.

"Akan tetapi, partisipasi anak harus tetap mengacu kepada nilai-nilai etis, supaya anak-anak tetap punya ruang kebebasan berbicara, tetapi tidak bebas berbicara apa saja," kata dia.

Sylvana mendorong agar orang-orang dewasa mendampingi anak-anak mengenai cara menyampaikan pendapatnya di ruang publik. KPAI juga mendorong agar pendidikan politik disampaikan kepada anak-anak pemilih pemula, utamanya yang sudah memiliki hak pilih 17 tahun.

Bagaimana dengan anak-anak usia di bawah pemilih pemula? Sylvana menyebut KPAI menyarankan adanya penguatan pendidikan kewarganegaraan.

 

"Kami yakin bahwa kurikulum pendidikan nasional kita sudah cukup membekali anak-anak tentang pendidikan kewarganegaraan, bagaimana menjadi warga negara yang baik, misalnya menghormati teman, menghargai orang yang berbeda, dan seterusnya," kata Sylvana.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement