Sementara itu, Dewan Ulama Pas Pusat (DUPP) juga menyuarakan seruan serupa. Menurut para ulama, menggelar konser penyanyi pendukung LGBT menjelang Ramadhan adalah tindakan yang tidak sensitif.
Kepala DUPP Datuk Ahmad Yahaya mengatakan Central Agency for Application for Filming and Performance by Foreign Artistes sebagai penentu izin pertunjukan artis asing harus menerapkan sanksi yang lebih tegas. Dengan begitu, artis asing tidak semena-mena menyisipkan elemen LGBT dalam penampilannya.
"Apakah kita sudah lupa dengan tragedi memuakkan yang dibuat oleh grup pro LGBT, The 1975, yang melakukan tindakan tak senonoh di depan ribuan penonton lalu menghina sikap negara yang menolak ideologi tersebut?" kata Datuk Ahmad.
Pernyataan Datuk Ahmad merujuk pada Matt Healy, vokalis grup asal Inggris, The 1975, yang mencium rekan bandnya di atas panggung lalu menghina Pemerintah Malaysia yang menentang LGBT. Ulah Healy membuat konser Good Vibes pada 2023 diakhiri sebelum waktunya.
Sheeran dijadwalkan tampil di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada 24 Februari sebagai bagian dari tur Asianya yang juga akan menampilkan penyanyi-penulis lagu tamu Calum Scott. Penyanyi asal Inggris berusia 32 tahun itu sebelumnya menggelar konser di Malaysia pada 2019 untuk tur dunia "Divide".
Dalam konsernya di Sydney, Australia pada 2023, Sheeran mengibarkan bendera pelangi yang menjadi lambang LGBT. Pada 2017, penyanyi "Shape of You" itu juga pernah menyelimuti dirinya dengan bendera pelangi di atas panggung Glastonbury Festival 2017.