Pernapasan lambat dengan fokus pada diafragma menstimulasi saraf vagus. Ini akan mengaktifkan keadaan parasimpatis sistem saraf dan membantu melawan respons stres, mengubah keadaan tubuh menjadi lebih tenang.
Langkah pertama, duduklah dengan nyaman atau berbaring telentang sambil memejamkan mata. Saat menarik napas, sadari aliran udara yang memasuki lubang hidung dan memenuhi seluruh dada, hingga ke bagian bawah paru-paru di mana diafragma berada.
Saat mengembuskan napas, ikuti perjalanan sebaliknya dari udara yang meninggalkan paru-paru dan keluar melalui hidung. Selama latihan pernapasan, biarkan napas yang diembuskan menjadi lebih lambat dan ringan.
Luangkan waktu selama mungkin untuk mengosongkan paru-paru sepenuhnya. Namun, pastikan tidak memaksakan tindakan tersebut Michielon menjelaskan, memperpanjang embusan napas adalah salah satu teknik yang paling ampuh dan efektif untuk mengelola stres.
"Setiap kali Anda mengembuskan napas, detak jantung melambat secara alami dan respons relaksasi seluruh tubuh muncul, sehingga semakin lama Anda mengeluarkan napas, semakin kuat efek menenangkannya," tutur Michielon yang juga merupakan pelatih pilates bersertifikasi.