AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Berita baru-baru ini mengguncang dunia ketika Raja Charles mengumumkan bahwa dia sedang berjuang melawan kanker. Kabar ini mengingatkan kematian mendiang Ratu Elizabeth II, yang juga disebabkan oleh kanker.
Ini menimbulkan pertanyaan, apakah gen kanker dapat diwariskan?
Menurut para ahli, kanker dapat terjadi akibat kerusakan pada DNA. Dokter bersertifikat dewan ABMS di bidang hematologi, onkologi, dan penyakit dalam, Sheel Patel menjelaskankan DNA mengandung instruksi penting tentang bagaimana sel tubuh harus tumbuh, membelah, dan mati. Kanker muncul ketika terjadi mutasi dalam DNA yang mengubah sel menjadi tidak terkendali.
Dokter praktik di Orlando VA Medical Center di Florida itu menjelaskan faktor-faktor lingkungan seperti paparan radiasi UV atau zat kimia dapat menyebabkan kerusakan pada DNA, demikian pula dengan proses metabolisme yang secara alami dapat merusak DNA selama proses konversi makanan menjadi energi. Meskipun tubuh biasanya dapat memperbaiki sebagian besar kerusakan DNA, terkadang mutasi ini dapat menyebabkan kanker.
Meskipun kanker pada dasarnya bersifat genetik karena melibatkan kerusakan DNA, hanya sekitar 23 persen dari semua kanker yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Sisanya, kanker disebabkan oleh faktor genetik seperti mutasi bawaan atau kesalahan spontan dalam replikasi DNA. Namun, persentase ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kanker.
Spesialis dalam onkologi genitourinari itu menjelaskan kanker biasanya tidak disebabkan oleh mutasi acak pada semua gen, tetapi oleh mutasi pada jenis gen tertentu. Ini termasuk onkogen, yang ketika diaktifkan dapat menyebabkan pertumbuhan sel di luar kendali, serta gen penekan tumor yang seharusnya memperlambat pertumbuhan sel. Ada juga gen perbaikan DNA, yang jika terganggu dapat meningkatkan risiko kanker.
Meskipun kanker bukanlah penyakit keturunan dalam arti yang sebenarnya, sekitar 5 persen hingga 10 persen dari semua kanker adalah hasil dari mutasi genetik yang dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini berarti bahwa keturunan dari individu dengan mutasi itu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker.
Studi terbaru National Cancer Institute menunjukkan bahwa hingga 10 persen dari semua kanker disebabkan oleh faktor keturunan. Meskipun risiko kanker dapat dipengaruhi oleh genetika, faktor gaya hidup juga memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit ini.
Pemahaman yang lebih baik tentang genetika kanker dapat membantu dalam deteksi dini, pengobatan yang lebih efektif, dan pencegahan kanker. Bagi individu yang memiliki riwayat keluarga kanker, konsultasi dengan dokter atau spesialis genetika dapat memberikan informasi tambahan tentang risiko dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.