AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Pemberian nutrisi seimbang untuk anak dinilai penting untuk menjaga agar anak tidak terkena kanker. Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Nia Astarina, mengatakan penyebab kanker yang berasal dari genetik sulit dihindari.
"Tapi yang perlu kita tetap berikan ke anak, kita tetap harus memberikan, misalkan nutrisi yang seimbang," ujarnya dalam "Kenali Tanda Awal Kanker pada Anak" yang disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Hal tersebut dikemukan Nia merespons pertanyaan mengenai cara menjaga anak agar tidak terkena kanker. Menurut dia, kanker pada orang dewasa berbeda dengan kanker pada anak, di mana kanker pada orang dewasa banyak disebabkan oleh pola hidup.
Diakuinya, orang tua sering bertanya tentang penyebab kanker pada anak. "Sebenarnya penyebabnya sendiri sampai detik ini di seluruh dunia itu belum diketahui secara pasti. Tapi, diperkirakan memang di beberapa teori itu, penyebabnya adalah genetik," ujarnya.
Menurut dia, pemberian nutrisi seimbang adalah salah satu dari sejumlah langkah yang dapat dilakukan sebagai pencegahan. Di dalam makanan itu, kata dia, perlu menghindari bahan-bahan seperti pengawet, penyedap rasa, serta pewarna, atau bahan-bahan kimia lainnya.
Dia menjelaskan kanker yang dibawa dalam gen anak tersebut dapat dipicu juga oleh lingkungan tempatnya tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, lanjutnya, penting untuk menciptakan lingkungan yang baik demi kesehatan anak. Lingkungan yang baik, menurut dia, tidak tinggi radikal bebas, tanpa asap rokok, dan terhindar tempat di bawah saluran udara dengan tegangan ekstra tinggi, yang lebih dikenal sebagai sutet.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan jenis-jenis kanker yang paling sering diidap oleh anak, antara lain kanker darah atau leukemia, kanker mata atau retinoblastoma, serta kanker tulang. Nia mengatakan mengenali tanda-tanda kanker pada anak merupakan tantangan tersendiri bagi dokter hematologi-onkologi anak, juga orang tua, karena tidak ada gejala yang pasti, seperti demam yang umum ditemukan pada penyakit lainnya.
Akan tetapi, kata dia, demam yang tidak selesai-selesai, seperti dalam dua pekan, bisa jadi merupakan tanda kanker. Selain itu dia mengatakan bahwa tanda yang paling sering tidak disadari orang tua adalah pucat.
Selain itu benjolan-benjolan tertentu menjadi ciri anak terkena kanker, misalnya benjolan dengan ukuran tertentu yang tidak sakit. Dia menyarankan orang tua untuk memeriksakan anak ke dokter apabila ditemukan tanda-tanda seperti itu.