Senin 19 Feb 2024 16:35 WIB

Jalani Induksi Laktasi, Betulkah Waria Bisa Hasilkan ASI yang Sama Baiknya dengan Ibu?

Waria diklaim bisa hasilkan ASI berkualitas dengan induksi laktasi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Botol susu anak (ilustrasi). University Hospitals Sussex NHS Foundation Trust dikecam setelah sebut induksi laktasi pada waria hasilkan ASI yang sama baiknya dengan ibu.
Foto:

Trust juga menolak untuk mengungkapkan berapa banyak kelahiran di rumah sakit yang dilakukan oleh laki-laki transgender. Mereka hanya mengakui bahwa jumlahnya adalah sangat kecil.

Anggota parlemen dari Partai Buruh, Rosie Duffield, merespons surat itu dengan mengatakan bayi tidak boleh digunakan sebagai kelinci percobaan demi gaya hidup pilihan orang lain.

"Ketika seorang pria belum dan tidak bisa memiliki bayi, mengapa kita memenuhi hawa nafsu untuk hal ini? Siapa yang diuntungkan? Bukan anak-anak. Kami tidak akan melakukan eksperimen medis lainnya pada bayi. ASI yang dibuat oleh ibu kandung bayi dibuat khusus untuk bayi tersebut," ujar Duffield.

photo
Pekan menyusui, Beragam kebaikan menyusui bagi ibu dan si bayi - (Republika)

Duffield juga memperingatkan etika penggunaan bahan kimia yang belum diuji pada anak-anak. Dia mengingatkan bahwa penggunaan istilah "ASI" oleh NHS Trust untuk sekresi cairan dari "ibu" dan perempuan transgender berisiko mengingkari keberadaan perempuan.

Selain itu, Lottie Moore, Kepala Kesetaraan dan Identitas Policy Exchange, mengatakan surat tersebut tidak berimbang. Isi surat itu disebut naif karena menyebut sekresi yang dihasilkan laki-laki dengan mengubah hormon dapat memberi nutrisi seperti yang bisa diberikan oleh air susu ibu.

Moore mengingatkan bahwa kesejahteraan anak harus selalu diutamakan dibandingkan politik identitas dan sistem kepercayaan yang diperebutkan yang tidak berbasis bukti.

"NHS [National Health Service] tidak seharusnya terlibat dalam omong kosong ini. Hal ini membahayakan hak-hak perempuan dan perlindungan anak,” ujar dia.

Sementara itu, Milli Hill, penulis The Positive Birth Book dan Give Birth Like a Feminist mengatakan menyusui bukanlah tentang pengalaman orang yang menyusui. Ini tentang memberi nutrisi dan mengasuh bayi.

Menurut Hill, tidak ada bayi baru lahir yang boleh digunakan sebagai alat untuk menegaskan identitas orang dewasa sebagai "perempuan", padahal mereka jelas-jelas bukanlah perempuan. Jika benar-benar perempuan, mereka tidak perlu mengonsumsi obat-obatan untuk mencoba mengeluarkan sedikit ASI dari putingnya.

Hill kemudian menuturkan tidak ada laki-laki yang mampu memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk memberi makan bayi secara eksklusif. Lagi pula, belum ada penelitian mengenai keamanan jangka panjang dari pemberian zat tersebut kepada bayi.

"Tidak ada alasan bagi orang dewasa untuk melakukan hal ini kepada bayi, dan saya akan menggambarkannya sebagai tindakan yang kasar. Mendukung pelanggaran seperti itu adalah aib bagi NHS Trust," kata Hill.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement