Industri ini sangat eksploitatif dan sebagian besar operasinya dilakukan di pemukiman ilegal, sehingga produknya harus diboikot. Sekitar 40 persen kurma Israel saat ini ditanam di permukiman ilegal.
Karena pekerjaan yang sangat melelahkan dalam memetik kurma, pemukim Israel mendatangkan pekerja Palestina berupah rendah untuk melakukan pekerjaan sulit tersebut. Petani Israel juga diketahui mempekerjakan anak-anak Palestina.
Permukiman Israel, yang ilegal menurut hukum internasional, tidak hanya menanam perkebunan kelapa sawit di tanah curian dengan menggunakan tenaga kerja Palestina yang dieksploitasi, namun juga mengalihkan sumber air dari desa-desa Palestina. Hal itu membuat mereka kesulitan mendapatkan air untuk minum dan irigasi.
Di bawah tekanan pendudukan militer, industri kurma asli Palestina mengalami kesulitan bersaing dengan kurma Israel yang membanjiri pasar lokal dan internasional. Ada lima perusahaan kurma besar Israel yang mengekspor ke Amerika Serikat dan Eropa, yakni Hadiklaim dan mereknya Jordan River dan King Solomon, Mehadrin, Galilee Export, Carmel Agrexco, dan Agrifood Marketing dengan merek Star Dates.