Fungsi kognitif yang paling rentan terdampak adalah daya ingat, penalaran, serta fungsi eksekutif. Penurunan performa para penyintas dalam keterampilan-keterampilan tersebut dipengaruhi oleh lamanya gejala Covid-19 dan lama perawatan di rumah sakit selama mereka sakit.
"Temuan ini merupakan implikasi mengkhawatirkan dan lebih luas yang memerlukan evaluasi (lanjutan)," jelas peneliti dari Washington University School of Medicine Ziyad Al-Aly MD.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dampak jangka panjang dari penurunan kognitif terkait riwayat Covid-19. Sebagai contoh, dampak dari penurunan tersebut terhadap risiko demensia di hari tua.
Ahli neuropsikologi klinis dan asisten profesor dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, Jacqueline Becker PhD, turut mengomentari temuan dalam studi ini. Menurut Becker, studi ini melibatkan sampel yang besar dan menunjukkan hasil yang konsisten dengan penurunan kognitif setelah Covid-19.
Becker dan koleganya juga telah melakukan incestigasi terhadap kejadian gangguan kognitif terhadap 740 penyintas Covid-19. Dengan metode pengukuran neuropsikologi yang telah tervalidasi, mereka menemukan kasus gangguan kognitif yang cukup tinggi pada penyintas Covid-19 dalam kurun waktu beberapa bulan setelah terkena Covid-19.