AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sebuah aplikasi ponsel pintar baru dapat membantu dokter mendiagnosis infeksi-infeksi telinga pada para bayi dan anak kecil dengan lebih akurat, sehingga berpotensi mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu pada anak-anak. Hal ini dilaporkan para peneliti.
Para peneliti mengatakan infeksi-infeksi telinga, yang dikenal oleh dokter sebagai otitis media akut (AOM), mungkin sulit didiagnosis. Sebab memerlukan mata yang terlatih untuk mendeteksi petunjuk halus dari pandangan sekilas ke gendang telinga bayi yang menggeliat.
Sekitar 70 persen anak-anak mengalami infeksi telinga sebelum ulang tahun pertama mereka, kata para peneliti. Namun, para peneliti menyebutkan, dokter mudah salah mengira cairan sederhana di belakang telinga, suatu kondisi yang disebut otitis media dengan infus, sebagai infeksi telinga yang sebenarnya.
Kondisi tersebut tidak melibatkan infeksi bakteri dan tidak mendapat manfaat dari antibiotik. “Otitis media akut sering kali salah didiagnosis,” kata peneliti senior Dr. Alejandro Hoberman, direktur divisi pediatri akademik umum di University of Pittsburgh School of Medicine, Amerika Serikat, dilansir Health Day, Rabu (6/4/2024).
“Diagnosis yang kurang menyebabkan perawatan yang tidak memadai dan diagnosis yang berlebihan menyebabkan pengobatan antibiotik yang tidak perlu, sehingga dapat membahayakan efektivitas antibiotik-antibiotik yang tersedia saat ini,” ujarnya.
Untuk meningkatkan diagnosis infeksi-infeksi telinga secara akurat, tim peneliti mengumpulkan perpustakaan pelatihan yang terdiri dari 1.151 video dari 635 anak yang dirawat di University of Pittsburgh Medical Center. Hoberman mengatakan semua video tersebut melibatkan pemeriksaan membran timpani di telinga.
“Gendang telinga, atau membran timpani, adalah jaringan tipis dan datar yang membentang melintasi saluran telinga,” jelas Hoberman dalam rilis berita universitas.
Peneliti menggunakan 921 video....