Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu hormon dalam tubuh sehingga mengakibatkan kulit berjerawat. Kurang tidur juga dikaitkan dengan masalah seperti kulit kering, kusam, dan penuaan dini.
Penampilan mata kurang tidur berdampak pada mata berupa kemerahan, bengkak, lingkaran hitam, dan kantung. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan kerutan, garis, bengkak, dan kekusutan di sekitar mata.
Ada hubungan langsung antara kurang tidur dan penambahan berat badan. Terutama pada dua hormon yaitu ghrelin dan leptin yang mengendalikan perasaan lapar dan kenyang. Ghrelin adalah hormon yang bertugas untuk meningkatkan nafsu makan, sementara leptin menandakan rasa kenyang.
Ketika tubuh tidak cukup tidur, hal itu meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rasa kenyang. Orang sering kali mengonsumsi lebih banyak dan mendambakan camilan tidak sehat serta makanan bergula dan berkafein.
Pola makan yang tidak sehat ini berkontribusi terhadap penambahan berat badan, terutama di sekitar lingkar pinggang.
Kurang tidur dapat menyebabkan mudah tersinggung, murung, peningkatan stres, dan kelelahan mental. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.
Saat tubuh kurang istirahat, wajar jika tubuh merasa lelah. Hal ini juga dapat membuat orang menjadi lesu dan kurang termotivasi untuk menjalankan aktivitas rutinnya.