Merokok juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, antara lain penyakit paru-paru kronis, kerusakan gigi dan bau mulut, strok, dan serangan jantung. Perokok juga berisiko mengalami tulang mudah patah, gangguan pada mata seperti katarak, risiko kanker leher rahim dan keguguran pada wanita, serta kerontokan rambut.
Makin meningkat
Sementara itu, Kementerian Kesehatan melalui hasil survei global penggunaan tembakau pada usia dewasa (Global Adult Tobacco Survey-GATS) yang dilaksanakan 2011 dan diulang pada 2021 menyatakan terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa aktif dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Angkanya mencapai 8,8 juta orang.
Merujuk survei yang melibatkan sebanyak 9.156 responden itu, diketahui jumlah perokok aktif tahun 2011 sebanyak 60,3 juta orang. Lalu, pada 2021, angkanya menjadi 69,1 juta perokok.
Selain itu, hasil survei GATS menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat. Semula, angkanya dari 0,3 persen (2011) menjadi 3 persen (2021).