Dokter yang menangani Aribeana, Khashayar Hematpour, mengatakan pemicu seperti yang dialami Aribeana jarang terjadi. Begitu pula gejalanya yang berlebihan, namun berperan dalam diagnosisnya di awal kehidupan.
"Kondisi serupa mungkin menimbulkan gejala yang tidak kentara. Beberapa orang mungkin merasa sedikit lelah lebih dari biasanya, mungkin merasa sesak napas dan nyeri dada," ujar Hematpour.
Gejala yang lebih umum dan tidak kentara dapat mengarah pada diagnosis di kemudian hari. Aribeana berhasil menjalani ablasi, prosedur yang membakar hubungan antara saraf vagus dan jantung.
Pada akhir Maret, Aribeana dinyatakan pulih sepenuhnya dan tidak lagi dirawat di rumah sakit, meskipun masih menjalani pengobatan. Dia dan dokternya berpesan agar semua orang selalu mendengarkan tubuh dan tidak ragu memeriksakan diri jika merasakan gejala yang tidak biasa.