Jahe, lanjut Kanani, bisa secara efektif meredakan mual serta mabuk perjalanan. Studi ilmiah juga menyatakan bahwa jahe dan senyawa yang dimilikinya dapat meningkatkan responsivitas pencernaan dan mempercepat pengosongan lambung. Efek ini bisa membantu meredakan mual.
"Dan sifat antiperadangannya juga mendukung pelepasan hormon yang mengatur tekanan darah untuk menenangkan tubuh serta mengurangi mual," timpal Kanani.
Menurut Kanani, jahe bisa dikonsumsi dengan beragam cara. Sebagian di antaranya adalah diseduh bersamaan dengan teh atau mengonsumsi jahe dalam bentuk permen. Bila tak menyukai rasa jahe, Kanani menyatakan bahwa peppermint dapat menjadi alternatif.
3. Hindari paparan gawai
Bila menjadi penumpang dan tidak menyetir saat melakukan perjalanan, ponsel atau gawai lainnya memang dapat menjadi sumber hiburan yang membuat perjalanan terasa lebih seru. Akan tetapi, orang-orang yang rentan terhadap mabuk perjalanan sebaiknya tidak memainkan gawai mereka saat sedang melakukan perjalanan.
Alasannya, melihat layar gawai dan menunduk bisa meningkatkan efek dari mabuk perjalanan. Alih-alih memusatkan pandangan pada gawai, coba alihkan pandangan ke objek yang jauh. Melihat objek yang jauh bisa membantu meringankan gejala-gejala mabuk perjalanan.
"Cara ini memberikan sistem penglihatan Anda titik referensi yang stabil. Ini bisa membantu mensinkronisasikan informasi yang diterima oleh mata dan (informasi yang diterima) sistem vestibular, sehingga konflik sensori akan menurun," terang Kanani.
4. Berlatih napas dalam
Terkadang mabuk perjalanan bisa muncul di saat yang tak terduga. Dalam kondisi seperti ini, coba tenangkan diri dengan menghirup napas dalam-dalam.
Menurut Kanani, bernapas dalam bisa mengaktivasi respons relaksasi tubuh dan memicu sistem saraf parasimpatik. Respons ini bisa membantu menetralkan efek dari stres dan kecemasan yang mungkin memperberat mabuk perjalanan.
"Bernapas dalam dapat membantu memitigasi mual, pening, dan rasa tidak nyaman dengan menginduksi perasaan tenang," ujar Kanani.