Sebelumnya, sudah ada banyak penelitian mengenai efek dari penggunaan alkohol dalam jumlah besar semasa kehamilan, yang biasanya didefinisikan sebagai 14 porsi minuman per pekan, serta empat porsi minuman atau lebih tiap satu kali. Sementara itu, tim Bakhireva meninjau efek dari konsumsi alkohol tingkat rendah hingga sedang.
Bakhireva menegaskan, tidak ada jumlah minuman beralkohol yang bisa dikategorikan "aman" selama kehamilan. Penelitian yang dia gagas, seperti juga studi praklinis sebelumnya, menunjukkan bahwa konsumsi alkohol pada ibu hamil dalam jumlah rendah atau sedang pun tetap memiliki dampak negatif.
"Tingkat dampak negatifnya mungkin berbeda-beda, namun secara keseluruhan, jika kita mencoba mendorong tidak mengonsumsi alkohol selama kehamilan, kita akan memaksimalkan hasil kesehatan dan perkembangan yang positif bagi anak-anak," ucap Bakhireva.