AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sutradara sekaligus aktor film Sinemaku Pictures Umay Shahab membahas warna tulisan pada poster film horor yang disutradarai Inarah Syarafina berjudul Temurun berwarna ungu. Warna ini agak lain dari kebanyakan film horor yang memilih warna merah.
"Banyak film-film horor di Indonesia menggunakan warna merah. Mengapa kami memilih warna ungu?" kata Umay saat membuka pembahasan terkait poster resmi film Temurun yang diluncurkan di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Menurut Umay, film Temurun mempunyai keresahan terhadap film-film horor saat ini. Sehingga keresahan itu dituangkan melalui pilihan warna yang agak lain dari yang sering ditampilkan pada poster film horor.
Umay pun terlibat dalam produksi Temurun sebagai produser. Namun, pria 23 tahun itu tidak ikut mengarahkan adegan, seperti dalam produksi film sebelumnya.
Kala itu, kursi Umay diduduki Inarah Syarafina yang sebelumnya pernah menjadi asisten sutradara (astrada)-nya.
Debut Inarah sebagai sutradara film panjang akan memberi kekuatan dan energi baru pada ramuan produksi Sinemaku Pictures pada 2024.
Sementara itu, Produser Eksekutif "Temurun" Prilly Latuconsina mengatakan film yang dijadwalkan tayang di seluruh bioskop di Indonesia mulai 30 Mei itu dibintangi oleh aktor Bryan Domani, aktris Yasamin Jasem, Jajang C Noer, Kiki Narendra, Mian Tiara, Nagra Pakusadewo dan Karina Suwandi.
Jargon film itu adalah "Keluarga: Bahagia atau Bencana". Melalui cuplikan dan poster resmi film yang diluncurkan pada Rabu, Prilly berharap penonton akan mengetahui apa cerita yang sebenarnya mengancam hidup karakter utama Dewi (Yasamin) dan Sena (Bryan).
Prilly menjanjikan film Temurun akan memiliki cerita horor yang segar serta dekat dengan kehidupan masyarakat.
Selain itu, seperti kata Umay, filmnya akan berbeda dari film horor lain karena bukan bernuansa religi.
Dalam cuplikan film diperlihatkan bahwa karakter Sena memiliki kesan yang kelam sedangkan sang adik yakni Dewi terus diteror oleh kehadiran sosok setan wanita menyeramkan yang muncul dari balik gorden.
Ada juga adegan dalam kandang sapi, di mana salah satu tokoh tampak berlari-lari ketakutan. Sepintas diceritakan kalau kedua tokoh utama di film ini hidup dalam keluarga pengusaha produksi daging. Tapi yang dicincang tampaknya bukan hanya daging sapi.
Sinemaku Pictures bekerja sama dengan Legacy Pictures dalam penggarapan proyek film drama horor tersebut.