Tim peneliti juga menemukan bahwa varian rasa vape bisa memengaruhi kadar uranium di urine para remaja pengguna vape. Remaja yang sering menggunakan vape varian rasa manis memiliki kadar uranium yang lebih tinggi dalam urine dibandingkan remaja pengguna varian menthol atau mint.
"Terlepas dari keterbatasannya, studi ini menemukan adanya peningkatan kadar logam dan urine pada orang yang sering ngevape (frequent vaper)," tutur tim peneliti, seperti dilansir Daily Mail pada Rabu (1/5/2024).
Tim peneliti menyatakan bahwa penggunaan vape di masa remaja bisa meningkatkan potensi paparan logam. Paparan logam ini dapat membawa pengaruh buruk bagi otak dan perkembangan organ lainnya.
"Rokok elektrik tidak bebas dari risiko dan karena itu sepatutnya tak digunakan oleh orang-orang yang tidak pernah merokok, terutama remaja," tutur Co Director UCL Tobacco and Alcohol Research Group, Prof Lion Shahab.