Sekolah bisnis di UC Riverside juga akan menghentikan program belajar di luar negeri ke beberapa negara. Sebagian dari negara tersebut adalah Israel, Amerika Serikat, Cuba, dan Brasil.
"Kesepakatan ini tidak mengubah kenyataan perang di Gaza, atau kebutuhan untuk membahas antisemitisme, islamofobia, dan bentuk bias hingga diskriminasi lainnya. Meski begitu, saya merasa lega karena kami bisa membangun percakapan konstruktif dan damai untuk menyikapi masalah kompleks ini," ujar UC Riverside Chancellor, Kim Wilcox, dalam sebuah pernyataan resmi.
Di sisi lain, perwakilan UC Riverside Chapter of Students for Justice in Palestine juga turut angkat bicara. Mereka menyatakan bahwa kesepakatan ini bukanlah akhir dari keterlibatan mereka dalam permasalahan di Palestina.
"Ini adalah satu langkah lebih dekat kepada Palestina yang merdeka. Pekerjaan kami belum usai. Orang-orang tak berdosa masih tewas, dipaksa mengungsi, dan menahan penderitaan. Ini adalah kemenangan kecil untuk banyak kemenangan-kemenangan lain yang akan datang," jelas perwakilan tersebut.
UC Riverside merupakan kampus UC pertama yang berhasil mencapai penyelesaian damai dengan para mahasiswa mereka yang melakukan protes. UC Riverside juga menjadi kampus ketiga di AS yang berhasil meraih kesepakatan damai ini dengan para mahasiswa.